Senin, 31 Desember 2007

Libur..libur..libur..dan libur..

Dipenghujung tahun 2007, awal tahun 2008 ini ada yang spesial bagi mereka yang tiap hari dituntut oleh kesibukan, seperti: anak sekolah, mahasiswa, PNS, atau pegawai kantor lainnya. Berbeda dari tahun-tahun yang lain, selama 4 minggu berturut-turut di ahir dan awal tahun kali ini, tidak ada pekan yang luput dari tanggal merah. Diawali pada minggu ke3 bulan Desember 2007 ada perayaan Idul Adha/hari raya Qurban 1428 H. Minggu ke4 masih bulan yang sama ada perayaan Natal, disusul pekan berikutnya minggu pertama awal tahun 2008 yang sudah menjadi rutinitas pada tahun-tahun yang lain yaitu tiap 1 Januari ada perayaan pergantian tahun. Pekan ke2 bulan Januari juga ada lagi perayaan pergantian tahun, tetapi tahun dalam kalender Hijriyah, tahun baru 1429 H yang juga 1 Suro dalam penanggalan jawa, tentunya juga libur atau tanggal merah.

Tiada pekan tanpa tanggal merah dalam waktu 4 minggu berturut-turut, belum lagi ada tradisi yang ahir-ahir ini populer yaitu libur cuti bersama tiap kali perayaan hari besar keagamaan. Ada satu lagi istilah yang juga populer tapi tidak resmi, apalagi kalau bukan Hari kecepit hari aktif diantara 2 tanggal merah, meskipun tidak resmi libur, tapi atas kesepakatan bersama biasanya ikut libur juga.

Wah jadi liburan hampir 1 bulan ni..

Kalau bagi mereka wiraswasta, pedagang, atau juga pengangguran seperti yang nulis ini, tanggal merah atau hitam atau hijau atau kuning atau lainnya (kalau ada), sama saja, mau libur mau enggak gak pengaruh. Tetapi bagi mereka pelajar/mahasiswa atau pegawai hal ini mungkin sangat ditunggu-tunggu, jarang ada kesempatan seperti ini, dapat diskon kortingan hari banyak sekali. Waw..libur panjang ni critanya……??

"SELAMAT BERLIBUR………^_^ "

Selasa, 25 Desember 2007

IBU

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuu…ku sayang masih terus berjalan
Walau tlapak kaki penuh darah penuh nanah


Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu kumembalas ibu…, ibu…


Ingin kudekap dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
Lalu do’a do’a baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas ibu…, ibu…


Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuu…ku sayang masih terus berjalan
Walau tlapak kaki penuh darah penuh nanah
Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu kumembalas ibu…, ibu…

(cpt.Iwan Fals)

Apakah hanya pada saat tgl 22 Desember saja kita ingat jasa2 Ibu?
Apa yang sudah kita persembahkan untuk Ibu?
Bisakah kita membalas semua jasa-jasa Ibu?
Ingatkah kita bahwa surga ada ditelapak kaki Ibu?

"Ibu..Ibu..Ibu….Maafkanlah anakmu ini
jika belum bisa menjadi seperti apa yang engkau harapkan…"

Rabu, 19 Desember 2007

KA’BAH (sejuta misteri yang menjadi sejarah)

Seorang penguasa dari Yaman, membangun sebuah tempat ibadah yang sangat megah, tujuannya adalah agar orang-orang Yaman khususnya dan bangsa Arab umumnya tidak lagi berduyun-duyun mengunjungi Ka’bah di Makkah untuk beribadah, dan berpaling ke tempat ibadah yang didirikannya tersebut, dialah Abraha, Gubernur Abesinia Yaman (Ethiopia yang sekarang). Namun usahanya sia-sia belaka, Ka’bah yang didirikan oleh Nabi Ibrahim beserta puteranya Ismail, ternyata tetap mempunyai daya tarik tersendiri. Meskipun dari segi bentuk arsitekturnya jelas sangatlah kalah megah, bangunan Ka’bah hanya terbuat dari batu berbentuk segi empat dengan panjang dinding sekitar 10-12m tinggi 15m, sangatlah sederhana. Tetapi Ka’bah yang terletak didalam Masjidil Haram disebut juga Baitullah(rumah Allah) ditetapkan sebagai pusat ibadah, kiblat bagi orang-orang muslim dimanapun berada, dan bahkan bagi muslim yang meninggal hendaklah dihadapkan ke kiblat didalam kuburnya.

Karena rencana mengalihkan “kiblat” ke arah Yaman tidak berhasil, Abraha kesal dan sangat marah, kemudian diambil keputusan berikutnya yaitu: ka’bah harus dihancurkan. Maka disiapkanlah pasukan besar-besaran, tentara yang sangat tangguh pasukan gajah, untuk menghancurkan Ka’bah. Dalam perjalanannya menuju kota Makkah pasukan Abraha melakukan perampokan disana sini termasuk 200 unta milik Abdul Muthalib kakek dari Nabi Muhammad SAW. dirampasnya juga. Abdul Muthalib sebagai pemimpin kota Makkah mengadakan musyawarah dengan suku-suku yang tinggal disekitar Makkah. Mereka sepakat, tidak ada gunanya melawan “kegilaan” Abraha, karena pasukannya sangat besar dengan peralatan serba canggih (seukuran waktu itu), namun Abdul Muthalib menghadap Abraha minta agar 200 unta miliknya dikembalikan. Mendengar permintaan yang sepele itu, dengan nada sinis Abraha menjawab: “mengapa engkau hanya minta soal sepele, sedangkan mengenai Ka’bah engkau tidak minta agar tidak dihancurkan?”. Abdul Mutholib menjawab: “yang saya miliki hanya unta itu, sedangkan Ka’bah bukan milik saya. Ka’bah itu milik Allah, dan yang pasti akan dilindungi sendiri oleh-Nya”. Mendengar jawaban itu dengan congkak Abraha berkata: “tidak ada siapapun yang dapat melindungi Ka’bah”. Dengan tenang Abdul Mutholib berkata: “Silahkan anda coba”.

Setelah mendapatkan 200 untanya kembali Abdul Mutholib pulang ke kaumnya, dan memerintakkan agar semuanya menyingkir kebukit-bukit disekitar Makkah, sambil menyaksikan peristiwa dasyat yang akan terjadi. Sebelum mengungsi Abdul Mutholib ditemani beberapa orang pergi ke Ka’bah dan dengan hati gemetar dia berdo’a. “Ya Rabbana, kami hanya mahlukMu yang lemah, yang hanya mampu melindungi dan menyelamatkan milik kami sendiri, Engkaulah yang akan melindungi milikMu, jangan biarkan salib dan kekuasaan orang Abesinia mengungguli kekeuasaanMu. Namun seandainya Engkau menbiarkan terjadinya penghancuran atas tempat peribadatan kami ini, Engkau pasti mempunyai maksud dan tujuan tersendiri”.
Setelah Abraha yang perkasa memasuki kota Makkah dengan pasukan gajahnya, tiba-tiba terjadilah kodrat Ilahi, dari langit yang tinggi berbondong-bondong burung Ababil membawa dan menjatuhkan batu-batu sijjil dari tanah yang terbakar kearah pasukan bergajah. Seketika itu pula pasukan Abraha hancur lebur bagaikan daun-daun yang dimakan ulat,“Faja’alahum ka’ashfim makkul” (QS.Al-fil: 5). Segingga atas kekuasaanNya selamatlah Ka’bah dari serangan sipenghancur, tentara gajah pimpinan Abraha. SubhaanAllah……….

Jumat, 14 Desember 2007

MINA

Apa yang kau cari di Mina, wahai para jamaah haji??.
Mina adalah lambang pengorbanan, pengorbanan sesuatu yang paling dicintai dalam hidup. Bertahun-tahun Nabi Ibrahim belum dikaruniai keturunan, ketika sudah mendapatkan putra yang tlah lama di-idamkan, lalu datang perintah dari Allah SWT untuk menyembelih sang putra tercinta.

Mina adalah lambang perjuangan, perjuangan melawan hawa nafsu. Tatkala Nabi Ibrahim teguh melaksanakan perintah menyembelih Ismail, putra tungal yang sangat dicintainya, datang Iblis menggoda dan membujuk Ibrahim agar mengurungkan niatnya, dan menentang perintah Allah. Lalu Nabi Ibrahim AS. mengusir, melempari iblis itu supaya tidak selalu menggodanya, dan sekarang dilambangkan dalam salah satu amalan pokok ibadah Haji yaitu melontar jumroh.

Jumroh, berada dikota Mina sebuah bangunan berbentuk tugu sebagai “tugu peringatan” kiasan dari syetan, ada tiga jumroh yaitu Aqobah, Wustha dan Ula. Para jamaah haji melaksanakan ibadah melontar jumrah Aqobah pada tangal 10 Dzulhijjah sebelum melaksanakan ibadah berikutnya yaitu Thawaf, kemudian dilanjutkan pada hari-hari tasyik (11,12,13 Dzulhijjah)


Dalam arti maknawi jumroh tidak hanya di Mina dan bukan hanya tiga melainkan banyak sekali ada dimana-mana, karena setan slalu ada berseliweran disekeliling kita. Mina menjadi renungan bahwa hidup di dunia penuh dengan godaan. Manusia semuliya Ibrahim saja, syetan atau iblis tidak “sungkan” dan berani menggodanya, apalagi manusia biasa seperti kita-kita, pastilah di ganyang mentah-mentah. Semua tergantung pada diri masing-masing, apakah kita mampu mengusir syetan melemparkan dan melemparinya? Atau malah kita rangkul kita dekati??.......

Rabu, 05 Desember 2007

Multimedia

Banyak pengertian tentang apa itu multimedia, salah satunya multimedia bisa diartikan penggabungan antara tulisan, gambar, grafik, suara, video dan animasi yang dibuat menggunakan teknologi komputer. Tetapi konon istilah multimedia muncul bukan dari dunia komputer melainkan dari dunia teater, pertunjukan teater yang menggunakan banyak media disebut pertunjukan multimedia. Pada awal tahun 1990an multimedia berarti kombinasi dari teks dan documen image, itu berarti acara TV atau film yang menggabungkan tulisan dan gambar juga merupakan multimedia. Dan untuk selanjutnya sekarang multimedia bisa dikelompokkan berdasarkan penyajiannya menjadi dua yaitu multimedia linear dan multimedia interaktif.

Multimedia linear adalah presentasi yang berjalan sebagai garis lurus, tidak dilengkapi alat pengontrol yang dilakukan oleh user, multimedia ini cocok digunakan bila jumlah audiens lebih dari satu, contohnya program TV. Sedangkan multimedia interaktif adalah multimedia yang bisa menangani interaktif user, melalui keyboart, mouse atau inputan lainnya. Satu komputer untuk satu user, user dapat memilih apa yang akan dilakukan selanjutnya, bertanya dan memperoleh jawaban yang mempengaruhi komputer mengerjakan fungsi selanjutnya pula.

gambaran multimedia linier dan interaktif

Selasa, 13 November 2007

“PAHLAWAN”, apa yang ada di pikiran kita?

Menurut sebagian pakar bahasa, kata pahlawan berasal dari kata pahala+wan, artiya orang yang banyak atau besar pahalanya. Lalu bagaimana orang bisa disebut pahlwan? sedangkan besar kecilnya pahala’kan hanya Allah yang tahu. Orang yang “kelihatan” luar biasa atau besar jasa dan pengorbanannya, itulah lantas diakui dan disebut sebagai pahlawan, seperti para pejuang yang dengan gigih tanpa pamrih merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari tangan penjajah.

Di Republik ini ada banyak macam pahlawan, ada pahlawan nasional, pahlawan revolusi, pahlawan ampera, dan pahlawan2 yang lain, yang dikenal atau tak dikenal, jasadnya terbaring di seluruh taman makam pahlawan dibumi pertiwi. Kepahlawanan mereka ditentukan oleh semangat dan jiwa pengabdian serta pengorbanan yang tulus demi kejayaan nusa dan bangsa. Istilah jawanya “sepi ing pamrih rame ing gawe”, bukan sebaliknya “sepi ing gawe rame ing pamrih” atau yang lebih dikenal sebagai “pahlawan kesiangan”. Pahlawan bukanlah profesi, bukan jabatan atau pangkat, tapi sikap, sifat dan nilai kejuangan dan pengabdian yang didasari oleh rasa ihlas dan tulus untuk kepentingan yang besar diluar kepentingan pribadi atau golongannya. Untuk kepentingan manusia dan kemanusian dalam arti luas dan luhur.

Yang menjadi persoalan saat ini apakah kita sudah mampu meneruskan cita2 atau paling tidak memberi penghormatan untuk jasa2 para pahlawan?. Dalam prakteknya di kehidupan berbangsa kita ada pahlawan yang diakui, mendapat SK serta mendapat tunjangan, diberi nama pahlawan nasional. Ada juga pahlawan yang hanya diakui saja tanpa mendapat santunan atau tunjangan, kurang diperhatikan kelangsungan hidupnya, seperti yang dialami oleh pengawal pribadi jenderal besar sudirman diTulungagung. Ada juga bahkan yang tidak mendapat SK apalagi tunjangan, dengan alasan hanya karena keluarga atau ahli warisnya tidak mendaftarkan yang bersangkutan sebagai pahlawan, sedangkan jelas2 yang bersangkutan adalah salah satu orang yang berjasa berjuang mati2an membela tanah air dari pendudukan penjajah asing.

Bagaimanakah mestinya menghormati para pahlawan pejuang kita?, apa seperti yang dilakukan digerbang masuk Kota Malang dari arah Surabaya; disitu ada monumen patung pahlawan, pada tgl 10 November dicat diperindah!?. Atau diadakan upacara bendera pada hari pahlawan? Atau kalau tidak, mengadakan konser panggung memperingati 10 November? Atau yang lain?.. Kalau masalah kelangsungan hidup mantan pejuang dan keluarganya, itu lebih pada tugas mereka yang ada disana/ yang mengaku para pemimpin bangsa. Tetapi untuk kita sebagai rakyat jelata yang tak bisa berbuat apa2, bagaimanapun berkewajiban meneruskan cita2 harapan para pahlawan pendahulu, pendiri Republik ini, untuk membangun dan memajukan bangsa tercinta Indonesia. sudahkah kita lakukan??...

Jumat, 09 November 2007

Seputar desain

Desain merupakan cabang dari seni rupa, seni rupa terapan. Ada istilah seni rupa murni dan sinirupa terapan, yang membedakan adalah: kalau seni rupa murni hanya menonjolkan aspek indah dan baik. Indah/bagus(estetis), secara kasat mata menarik untuk dilihat, komposisinya harminis dll. baik(etis) tidak bertentangan dengan norma2 yang berlaku di masyarakat. Biasanya seniman seni rupa murni ketika berkarya tidak memikirkan (gak ambil pusing) setelah karyanya jadi nanti apakah orang lain nanti tertarik atau tidak, yang penting dia sudah menuangkan ide imajinasi yang ada dalam pikirannya. Sedangkan seni rupa terapan selain memenuhi kedua aspek tersebut juga harus fungsional (aplikatif), bisa berfungsi sesuai dengan tujuan pembuatannya. Sebagai contoh pembuatan sebuah spanduk selain bagus indah menarik untuk dilihat juga harus bisa menyampaikan informasi yang diinginkan.

Sehingga desain dapat diartikan sebagai hasil rancangan atau proses rancangan unsur2 seni rupa dengan memadukan aspek teknologi, ilmu pengetahuan/informasi, berdasarkan prinsip dan azas seni rupa untuk menghasilkan komposisi yang indah, serta aplikatif dan fungsional.
Seni rupa:
+Seni rupa murni
-->Seni lukis
-->Seni patung
-->Seni ukir
-->Seni batik dll.
+Seni rupa terapan
-->Desain interior/eksterior
-->Desain produk
-->Desain komunikasi visual / grafis
-->Desain tekstil dll.

Kata indah atau bagus dalam desain itu relatif, tergantung juga pada aspek budaya dan masyarakat. Sebagai contoh perpaduan warna, warna2 cerah adalah yang ngetren saat ini dikalangan kita orang Indonesia, sedangkan perpaduan warna suram, seperti hijau tua dan merah gelap, adalah warna yang norak, warna yang “ndesoni”. Tetapi sebaliknya kalau didaerah seperti afrika apakah juga sama seperti kita? belum tentu, bahkan malah warna hijau tua dan merah gelap disana merupakan warna faforit, sebagainama terlihat pada warna2 bendera kebanyakan negara yang ada disana.

Dengan kata lain dalam desain juga dipengaruhi oleh; bentuk visual sebagai penyusun sebuah karya desain yang memiliki spesifikasi kataristik dan aspek psikologis tertentu yang timbul akibat beberapa faktor seperti:
-pengalaman masa lalu
-pendidikan
-insting
-budaya/norma
yang selanjutnya dikenal sebagai unsur estetik dalam desain...

Senin, 05 November 2007

November kelabu

Setiap datang bulan November aku slalu teringat kejadian 10 tahun silam, kejadian yang aku abadikan lewat coretan tinta di catatan harian. Kalla itu aku masih nyantri(ehm2..uhuk2.. :p), belajar ilmu agama di PP HM Putra Lirboyo Kediri, tepat tgl 27 November 1997 jam 15.00wib ada sebuah musibah angin kencang yang menimpa Lirboyo dan sekitarnya.

Angin kencang entah apa namanya yang jelas menyertai hujan sangat deras mampu memporak porandakan pepohonan disekitar tempat itu, antena2 televisi milik warga juga tak luput dari amukannya. kejadian paling parah adalah robohnya tembok balai desa Lirboyo di sebelah timur PP HM Putra, sedangkan di PP HM Putra sendiri, paling parah menimpa kamar M9-M10, 2kamar dilantai 2 berada diatas kantin, kebetulan adalah kamar yang aku tempati sama teman2 angkatan 95. Atap esbes yang selama 2thn melindungi kami dari panas matahari dan hujan, hilang tanpa bekas diterbangkan oleh angin yang berputar-putar dan mengerikan tersebut. Untungnya kejadian itu tidak menelan korban jiwa, hanya menyisakan trauma diantara beberapa teman yang memang saat itu masih kecil,usia2 SMP kls2.

Ada hal yang menarik yang tak luput dari pengamatanku adalah saksi bisu atas semuanya, yaitu jam dinding milik kamar M9 yang jatuh dari lantai 2 dan mati tepat pada jam 15.00wib. Itulah sekilas cerita tentang November kelabu masa kecilku. Tapi semua pasti ada hikmah terkandung didalamnya, seperti setelah kejadian itu kami(para korban) bisa menempati kamar baru, kamar yang sedianya dipersiapkan untuk penerimaan siswa baru, eh malah kami duluan yang menempatinya he2....

Senin, 29 Oktober 2007

Banyak yang berubah

Lebaran tahun ini memasuki tahun ke6 dari sejak aku tamat sekolah menengah atas. Satu-dua-tiga tahun pertama saat itu sering diadakan reoni, tetapi sejak 3thn yang terahir sudah absen, tidak pernah ada lagi acara temukangen sesama alumni MAN2 Tulungagung lulusan 2001, jangankan reoni untuk sekedar jalan “nglencer” bareng aja tidak sempat, mungkin karena teman2 sudah banyak yang sibuk dengan urusannnya masing2.

Tanggal 7 Syawal aku dihubungi salah satu teman diajak keliling maen keteman yang lain. Ternyata tidak semuanya terlalu sibuk, ada beberapa teman yang masih bisa meluangkan waktu untuk jalan bareng seperti dulu lagi. Yah jadilah semacam reoni kecil-kecilan yang hanya diikuti 5 peserta he3...

Jalan2 kali ini gak seperti 5 atau 6 thn yang lalu, bisa bebas kemana saja tak terikat waktu. Sekarang lain semua ada jadwalnya seperti salah satu teman yang bisa jalan2 tapi hanya sampai jam 11siang, itu yang diijinkan oleh suaminya(maklum sekarang udah jadi ibu rumah tangga), setelah tepat jam 11:00 ternyata bener sang suami menelpon udah gak sabar, sang nyonyapun harus segera pulang.

Itulah salah satu contoh perubahan suasana yang gak ada pada 4-5 thn lalu, Selain itu ada banyak cerita bisa aku dapat dari reoni kali ini, banyak macam kisah banyak lika-liku kehidupan diantara teman2, ada yang sukses jadi guru, perawat, angkatan laut, pedagang, wirasuasta, boss, pengusaha(usaha sini usaha sana cari kerja), bahkan ada juga yang jadi residifis buronan polisi, wah pokoknya macem2. Untuk status, tinggal beberapa orang saja yang masih sendirian (mungkin hanya yang kuper seperti yang nulis ini he2..), banyak diantara mereka yang sudah punya momongan, bahkan ada yang punya dua. Yang membuat kita agak terharu adalah salah satu teman punya anak masih berumur 28 hari udah ditinggal suaminya pergi pulang kerahmatullah, ”InnaliLLahi..”, yah semoga yang ditinggalkan tetap diberi ketabahan dan kesabaran dalam membesarkan anaknya kelak.

Yang terahir “Sukses untuk semuanya amin ...”

Lebaran yang padat.

Kesibukan lebaran tahun lalu tak sesibuk lebaran kali ini, kalau lebaran tahun lalu aku lebih memilih berdiam diri dirumah, karena gak ada teman dan lagi malas kemana-mana, tahun ini aku banyak keluar rumah bahkan sampai keluar kota. Selain itu juga ada beberapa kesibukan yang gak aku lakukan pada lebaran tahun2 sebelumnya.

H+1 seperti rutinitas tiap tahunnya, aku pergi ke tetangga2 untuk bersilaturrahmi saling maaf memaafkan. H+2 Ba’da maghrib ada tetangga -yang bekerja diSurabaya- datang kerumah, pertama silaturrahmi ke dua bermaksud ingin belajar komputer selama 6hari pas lebaran ini. Ditempat dia bekerja ada tuntutan setelah lebaran harus sudah bisa mengoperasikan komputer. Kebetulan rumahnya dekat dari rumahku, jadi ya minta tolongnya ke aku, dan namanya dimintai tolong mau gak mau aku ya.. menyanggupinya. Ahirnya mulai saat itu dia mulai belajar komputer sama2 denganku tiap sore dan malam hari.

H+3 masih seperti biasa aku sama keluarga pergi berkunjung ke sanak famili terdekat yang satu kota. Berangkat habis dzuhur pulang sekitar jam 5 sore. Pas kebetulan hari itu juga ada teman yang main kerumah, karena gak ada kabar sebelumnya, ya ahirnya gak bisa ketemu.

H+4 aku sekeluarga pergi ke Kediri tempat kampung halaman ibuku, tempat tinggal kakek nenek, kerumah paman bibi dan sanak famili lainnya. Dulu tiap tahun aku dan keluarga pasti kesana, semasa kakek masih “sugeng”, tapi setelah kakek sudah tiada kira2 10 tahun yang lalu aku jarang2 kesana, maklum tujuan utama sudah gak ada, hanya saja kalau ada acara keluarga pasti kesana. Hari itu berangkat jam 6 pagi dengan bersepeda motor, keliling2 sampai pulang kembali kerumah jam 4 sore. Huh cape banget...tapi tetap berkesan, karena senang banget bisa ketemu sanak famili, belum tentu setahun sekali ketemu.

H+5 jadwalnya mengantar paman dan keluarganya ke tempat pemberhentian bus, untuk pulang keNgawi, setelah 3 hari mereka sambang ke tempat nenek(nenek dari ayah) yang dekat dari tempatku. Rencananya paman sama sepupuku(anaknya yang pertama) naik sepeda motor, istri paman dan anaknya no2 yang masih kecil naik bus. Sesampainya dihalte aku tawarkan gimana kalau aku antar sampai rumah diNgawi? pertamanya mereka menolak, tetapi setelah aku jelaskan sekalian aku pingin tahu rumahnya, karena setelah 3 tahun lalu pindahan aku belum pernah kesana, ahirnya mereka tidak keberatan.

Sekitar pukul 8:30 berangkatlah aku mengikuti paman keNgawi dengan bersepeda motor. Kuperkirakan jarak Tulungagung-Ngawi sekitar 60-70an km, dan mungkin jam 10:00 sudah nyampe tujuan sehingga bisa agak lama dirumah paman dan setelah agak sore aku mau langsung pulang gak perlu nginap, ada tanggungan yang harus aku selesaikan dirumah. Tapi jauh dari perkiraan sebelumnya ternyata jaraknya lebih dari 110km, selain berkendara dengan kecepatan rendah kami juga sering berhenti istirahat, soalnya sepupuku yang kecil kelelahan, dan ahirnya baru nyampe tujuan pukul setengah satu siang. Lima jam di perjalanan dengan suasana panas tentu saja sangat2 melelahkan sekali. Setelah hari menjelang sore aku berpamitan untuk pulang, supaya malam harinya aku bisa menemani tetanggaku yang ingin belajar komputer. Tepat jam lima sore perjalananku sudah nyampe kota Nganjuk, aku singgah di masjid jami’ untuk sholat ashar, dan nyampe dirumah sekitar pukul 18:30. Sesampainya dirumah ternyata tetanggaku udah menunggu skitar 15 menit.

H+6 ada teman lama -teman waktu di MAN2 Tulungagung-, ngajak silaturrahmi keteman2 lama yang lain. Berangkat pagi pulang nyampai rumah pas bedug maghrib. Itulah kilasan lebaran tahun ini yang menurutku cukup padat dan melelahkan, tapi yang pasti ada banyak hal bisa ku dapat, banyak hikmah dibalik itu semua..

Rabu, 03 Oktober 2007

Berkah puasa

Bulan puasa adalah bulan penuh berkah, memang sangat benar, mungkin salah satu contohnya kalau kita lihat dimasjid-masjid pada sore hari menjelang buka puasa, pasti banyak orang menuggu datangnya berkah, alias takjil dan makanan buka gratis..

Kalu kita datang ke masjid 15menit sebelum tiba saat adzan magrib, pasti kita diberi sejumlah makanan kecil seperti kurma, buah-buahan, atau makanan ringan lainnya, untuk takjil pembuka menandai diahiri menahan makan minum seharian. Takjil ini dibagikan pada siapapun mereka yang saat itu ada, meskipun kita tidak kenal atau sebagai pendatang yang kebetulan mampir, juga tidak luput dari pembagian.

Setelah sholat maghrib berjamaah selesai, makanan bungkusan dibagikan, berupa nasi dengan lauk beraneka ragam, mungkin bungkusan satu dengan yang lain tidak sama, karena memang makanan-makanan itu hasil sedekah dari beberapa jamaah masjid, bukan dari satu orang.

Terkadang momen-momen seperti ini sangat ditunggu oleh mereka yang memang sengaja datang ke masjid tiap harinya untuk mencari sedekah. Maklum saja banyak dari mereka adalah orang-orang yang hidup dalam kekurangan. Itulah salah satu kelebihan dari bulan puasa, bagi kita yang merasa mampu dapat memperbanyak amal dan sedekah dibulan penuh rahmat ini, dengan harapan bisa mendapat berkah dan ampunan dari yang Kuasa. Bagi mereka yang sehari-hari tidak bisa menikmati hidangan yang layak, dibulan ini mereka sangatlah terbantu.

Ahir kata semoga amal ibadah kita bisa diterima disisiNya, Amin.....

Selasa, 18 September 2007

Pak polisi juga jualan takjil??

Dalam perjalanan pulang dari mencari takjil sesampai didepan rumah sakit, tak jauh dari situ ada sebuah kantor pulisi, dari kejauhan terlihat polisi berdiri di pinggir jalan sambil membawa papan tulisan, seperti penjual takjil sedang menawarkan dagangannya, yang sering aku lihat sebelumnya. ”sejak kapan pak pulisi jualan takjil?” pikirku dalam hati. Aku arahkan kendaraan agak ketengah, tapi beliaunya ikut ke tengah juga, seakan mau menghentikan laju kendaraanku, “wah, apa pak polisi ini bener jualan takjil ya?” pikirku penuh tanya. Setelah dekat baru aku sadar ternyata tulisan di papan itu adalah “pengemudi sepedah motor harap melaju dijalur paling kiri” oOO ternyata itu to.. aku kira pak pulisinya juga jualan takjil heee… untung aku cepat ke pinggir kalau tidak, yah bisa jadi beli takjil surat tilang deh….

Takjil gratis

Bulan puasa telah tiba, Bulan dimana penuh rahmat bulan penuh mahgfiroh dan ampunan. Tapi bukan puasanya yang akan aku bahas disini (karena mungkin ada orang yang lebih pantas untuk itu), tapi akan kucoba menyinggung sedikit tentang istilah yang tidak bisa terlepas dari puasa itu senderi, yaitu takjil, ada puasa ada takjil. Apasih takjil itu??

Seperti kita katahui bersama takjil adalah istilah untuk menyebut makanan pembuka ketika berbuka puasa, makanan itu bisa berupa kurma, buah2an, aneka minuman atau makanan ringan lainnya. Setiap kali bulan puasa datang, para pedagang musiman slalu tidak pernah ketinggalan menjajakan makanan atau minuman takjil dipinggir-pinggir jalan menjelang berbuka, tak terkecuali di kota Malang ini. Pada sore hari di jalan2 tertentu di kota Malang sudah bisa dipastikan macet, karena saking banyaknya pembeli yang datang untuk sekedar mecari takjil.

Entah sudah menjadi budaya atau bagaimana, yang jelas(pengalaman pribadi ni), ketika jalan2 ingin melihat dan mencoba gimana sih rasanya takjil yang dijajakan itu?. Sesampainya disalah satu jalan besar di kota ini yang terkenal dengan takjilnya, aku tak menyangka, WAHH.. ternyata macet total, padahal jalanannya cukup lebar, terdiri dari dua jaur arah yang terpisah, kalau hari2 biasa kendaraan disini selalu kebut2an saking sepinya. Tapi hari ini berbeda tidak seperti biasanya, banyak orang yang bergerumul di pinggir jalan sanpai hampir ke tengah, itulah pembeli takjil yang tiap sore hari selama bulan puasa memenuhi jalan2 dimana ada penjual takjilnya. Sehingga terkadang sampai menyebabkan antrian kendaraan cukup panjang.

Yang tak kalah menyedot perhatian orang lewat, ketika aku lihat seberang jalan, dijalan yang berlawanan arah, disitu agak mendingan sepi, tapi di pinggir tetap saja banyak orang. Dengan membawa papan bertulisan, seperti mau demo, berusaha menghentikan kendaraan yang lalu lalang. Tulisan di papan bermacam-macam, bubur kacang ijo, es campur, es buah, es dawet, es degan dll. “oO ternyata bukan demo, tapi penjual takjil mempromosikan jualannya”pikirku dalam hati. Disini kekuatan Iman sangat di uji betapa tidak, para pembawa tulisan yang hampir semuanya adalah cewek, ada sebagian yang berpakaian, “maaf”, kurang sopan, super ketat dan…aduh gak bisa dibayangkan lagi “Astaghfirrullah….puasa rek..!!”. Kalau pandangan pertama mungkin anugerah asal jangan diteruskan, tetapi kalau diulang-ulang dan keterusan ‘kan bisa membatalkan puasa, sama aja dengan TAKJIL GRATIS dong. Tapi tentu saja puasanya ditrima atau gak WAllahu a'lam....

Minggu, 16 September 2007

Dunia

Abu Hamid Al Ghazaly mengibaratkan kehidupan dunia itu tak ubah seperti bahtera yang melayari samodera untuk mencapai cita-cita, yakni kehidupan ahirat yang kekal dan abadi. Ditengah perjalanannya kapal itu singgah di sebuah pulau terpencil yang bernama DUNIA. Sebelum semua penumpang turun, diumumkan bahwa pulau itu bukanlah tempat tujuan terahir dari perjalanan ini, melainkan hanya sebuah tempat pelabuhan translit yang digunakan untuk menyiapkan bekal guna meneruskan perjalanan panjang menuju pulau idaman. Oleh karena itu diingatkan pada semua penumpang agar supaya dimanfaatkan sebaik-baiknya, kumpukkan bekal yang benar-benar berguna untuk meneruskan perjalanan. Dan bila bekal yang diperlukan dirasa cukup agar segera kembali ke kapal.

Ternyata para penumpang kapal itu terbagi menjadi tiga golongan. Golongan pertama adalah penumpang yang berbuat sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku, setelah memperoleh bekal yang cukup, segera kembali ke kapal, sehingga mendapat tempat yang longgar dan dapat istirahat dengan nyaman. Golongan kedua penumpang yang disibukkan oleh keindahan pulau, mengembara dan menjelajah ke segala arah, menikmati madunya kehidupan diluar batas. Sehingga ketika kembali ke kapal tempat sudah penuh, berhimpitan, hingga badan menjadi penat dan sesak nafas. Sedangkan golongan ketiga adalah yang sama sekali tidak taat peraturan. Mengumpulkan apa saja yang dijumpai, menikmati apa-apa yang diinginkan, pokoknya aji mumpung, meneguk segala yang dapat dijangkau, sampai-sampai mengembara ke hutan belantara, hingga peluit kapal berbunyi sama sekali tidak didengarkan. Kapalpun mengangkat sauh, berangkat meninggalkan pulau meninggalkan mereka dalam keadaan panik, cemas dan kebingungan. Ketika malam tiba, gelap menyelimuti hutan, mereka tak tahu arah, sehingga menabrak kekasa kemari, dan darahpun mengucur dari sekujur tubuh hingga ahirnya binasa, binasa dan binasa.

Kita sekarang menjadi golongan yang mana?? .....

Minggu, 29 Juli 2007

pembukaan

Setelah beberapa waktu mempersiapkan dan meng-utek2, belajar apa sih sebenarnya itu blog dan bagaimana cara membuatnya, ahirnya jadi juga blog ini. Meskipun masih banyak kekurangan disana sini tetapi dengan berjalannya waktu aku harap bisa lebih disempurnakan nantinya. Dan tentunya bantuan dari teman2 sangat aku harapkan, melalui masukan2, demi mendapat hasil yang lebih baik selanjutnya.

Dengan bacaan Bismillahir Rohmanir Rohiim aku mulai belajar ngeblok ini. tok2 ...

Sabtu, 16 Juni 2007

maap baru coba2 ni..
jadi masih kosoooooooong