Senin, 29 Oktober 2007

Banyak yang berubah

Lebaran tahun ini memasuki tahun ke6 dari sejak aku tamat sekolah menengah atas. Satu-dua-tiga tahun pertama saat itu sering diadakan reoni, tetapi sejak 3thn yang terahir sudah absen, tidak pernah ada lagi acara temukangen sesama alumni MAN2 Tulungagung lulusan 2001, jangankan reoni untuk sekedar jalan “nglencer” bareng aja tidak sempat, mungkin karena teman2 sudah banyak yang sibuk dengan urusannnya masing2.

Tanggal 7 Syawal aku dihubungi salah satu teman diajak keliling maen keteman yang lain. Ternyata tidak semuanya terlalu sibuk, ada beberapa teman yang masih bisa meluangkan waktu untuk jalan bareng seperti dulu lagi. Yah jadilah semacam reoni kecil-kecilan yang hanya diikuti 5 peserta he3...

Jalan2 kali ini gak seperti 5 atau 6 thn yang lalu, bisa bebas kemana saja tak terikat waktu. Sekarang lain semua ada jadwalnya seperti salah satu teman yang bisa jalan2 tapi hanya sampai jam 11siang, itu yang diijinkan oleh suaminya(maklum sekarang udah jadi ibu rumah tangga), setelah tepat jam 11:00 ternyata bener sang suami menelpon udah gak sabar, sang nyonyapun harus segera pulang.

Itulah salah satu contoh perubahan suasana yang gak ada pada 4-5 thn lalu, Selain itu ada banyak cerita bisa aku dapat dari reoni kali ini, banyak macam kisah banyak lika-liku kehidupan diantara teman2, ada yang sukses jadi guru, perawat, angkatan laut, pedagang, wirasuasta, boss, pengusaha(usaha sini usaha sana cari kerja), bahkan ada juga yang jadi residifis buronan polisi, wah pokoknya macem2. Untuk status, tinggal beberapa orang saja yang masih sendirian (mungkin hanya yang kuper seperti yang nulis ini he2..), banyak diantara mereka yang sudah punya momongan, bahkan ada yang punya dua. Yang membuat kita agak terharu adalah salah satu teman punya anak masih berumur 28 hari udah ditinggal suaminya pergi pulang kerahmatullah, ”InnaliLLahi..”, yah semoga yang ditinggalkan tetap diberi ketabahan dan kesabaran dalam membesarkan anaknya kelak.

Yang terahir “Sukses untuk semuanya amin ...”

Lebaran yang padat.

Kesibukan lebaran tahun lalu tak sesibuk lebaran kali ini, kalau lebaran tahun lalu aku lebih memilih berdiam diri dirumah, karena gak ada teman dan lagi malas kemana-mana, tahun ini aku banyak keluar rumah bahkan sampai keluar kota. Selain itu juga ada beberapa kesibukan yang gak aku lakukan pada lebaran tahun2 sebelumnya.

H+1 seperti rutinitas tiap tahunnya, aku pergi ke tetangga2 untuk bersilaturrahmi saling maaf memaafkan. H+2 Ba’da maghrib ada tetangga -yang bekerja diSurabaya- datang kerumah, pertama silaturrahmi ke dua bermaksud ingin belajar komputer selama 6hari pas lebaran ini. Ditempat dia bekerja ada tuntutan setelah lebaran harus sudah bisa mengoperasikan komputer. Kebetulan rumahnya dekat dari rumahku, jadi ya minta tolongnya ke aku, dan namanya dimintai tolong mau gak mau aku ya.. menyanggupinya. Ahirnya mulai saat itu dia mulai belajar komputer sama2 denganku tiap sore dan malam hari.

H+3 masih seperti biasa aku sama keluarga pergi berkunjung ke sanak famili terdekat yang satu kota. Berangkat habis dzuhur pulang sekitar jam 5 sore. Pas kebetulan hari itu juga ada teman yang main kerumah, karena gak ada kabar sebelumnya, ya ahirnya gak bisa ketemu.

H+4 aku sekeluarga pergi ke Kediri tempat kampung halaman ibuku, tempat tinggal kakek nenek, kerumah paman bibi dan sanak famili lainnya. Dulu tiap tahun aku dan keluarga pasti kesana, semasa kakek masih “sugeng”, tapi setelah kakek sudah tiada kira2 10 tahun yang lalu aku jarang2 kesana, maklum tujuan utama sudah gak ada, hanya saja kalau ada acara keluarga pasti kesana. Hari itu berangkat jam 6 pagi dengan bersepeda motor, keliling2 sampai pulang kembali kerumah jam 4 sore. Huh cape banget...tapi tetap berkesan, karena senang banget bisa ketemu sanak famili, belum tentu setahun sekali ketemu.

H+5 jadwalnya mengantar paman dan keluarganya ke tempat pemberhentian bus, untuk pulang keNgawi, setelah 3 hari mereka sambang ke tempat nenek(nenek dari ayah) yang dekat dari tempatku. Rencananya paman sama sepupuku(anaknya yang pertama) naik sepeda motor, istri paman dan anaknya no2 yang masih kecil naik bus. Sesampainya dihalte aku tawarkan gimana kalau aku antar sampai rumah diNgawi? pertamanya mereka menolak, tetapi setelah aku jelaskan sekalian aku pingin tahu rumahnya, karena setelah 3 tahun lalu pindahan aku belum pernah kesana, ahirnya mereka tidak keberatan.

Sekitar pukul 8:30 berangkatlah aku mengikuti paman keNgawi dengan bersepeda motor. Kuperkirakan jarak Tulungagung-Ngawi sekitar 60-70an km, dan mungkin jam 10:00 sudah nyampe tujuan sehingga bisa agak lama dirumah paman dan setelah agak sore aku mau langsung pulang gak perlu nginap, ada tanggungan yang harus aku selesaikan dirumah. Tapi jauh dari perkiraan sebelumnya ternyata jaraknya lebih dari 110km, selain berkendara dengan kecepatan rendah kami juga sering berhenti istirahat, soalnya sepupuku yang kecil kelelahan, dan ahirnya baru nyampe tujuan pukul setengah satu siang. Lima jam di perjalanan dengan suasana panas tentu saja sangat2 melelahkan sekali. Setelah hari menjelang sore aku berpamitan untuk pulang, supaya malam harinya aku bisa menemani tetanggaku yang ingin belajar komputer. Tepat jam lima sore perjalananku sudah nyampe kota Nganjuk, aku singgah di masjid jami’ untuk sholat ashar, dan nyampe dirumah sekitar pukul 18:30. Sesampainya dirumah ternyata tetanggaku udah menunggu skitar 15 menit.

H+6 ada teman lama -teman waktu di MAN2 Tulungagung-, ngajak silaturrahmi keteman2 lama yang lain. Berangkat pagi pulang nyampai rumah pas bedug maghrib. Itulah kilasan lebaran tahun ini yang menurutku cukup padat dan melelahkan, tapi yang pasti ada banyak hal bisa ku dapat, banyak hikmah dibalik itu semua..

Rabu, 03 Oktober 2007

Berkah puasa

Bulan puasa adalah bulan penuh berkah, memang sangat benar, mungkin salah satu contohnya kalau kita lihat dimasjid-masjid pada sore hari menjelang buka puasa, pasti banyak orang menuggu datangnya berkah, alias takjil dan makanan buka gratis..

Kalu kita datang ke masjid 15menit sebelum tiba saat adzan magrib, pasti kita diberi sejumlah makanan kecil seperti kurma, buah-buahan, atau makanan ringan lainnya, untuk takjil pembuka menandai diahiri menahan makan minum seharian. Takjil ini dibagikan pada siapapun mereka yang saat itu ada, meskipun kita tidak kenal atau sebagai pendatang yang kebetulan mampir, juga tidak luput dari pembagian.

Setelah sholat maghrib berjamaah selesai, makanan bungkusan dibagikan, berupa nasi dengan lauk beraneka ragam, mungkin bungkusan satu dengan yang lain tidak sama, karena memang makanan-makanan itu hasil sedekah dari beberapa jamaah masjid, bukan dari satu orang.

Terkadang momen-momen seperti ini sangat ditunggu oleh mereka yang memang sengaja datang ke masjid tiap harinya untuk mencari sedekah. Maklum saja banyak dari mereka adalah orang-orang yang hidup dalam kekurangan. Itulah salah satu kelebihan dari bulan puasa, bagi kita yang merasa mampu dapat memperbanyak amal dan sedekah dibulan penuh rahmat ini, dengan harapan bisa mendapat berkah dan ampunan dari yang Kuasa. Bagi mereka yang sehari-hari tidak bisa menikmati hidangan yang layak, dibulan ini mereka sangatlah terbantu.

Ahir kata semoga amal ibadah kita bisa diterima disisiNya, Amin.....