Selasa, 13 November 2007

“PAHLAWAN”, apa yang ada di pikiran kita?

Menurut sebagian pakar bahasa, kata pahlawan berasal dari kata pahala+wan, artiya orang yang banyak atau besar pahalanya. Lalu bagaimana orang bisa disebut pahlwan? sedangkan besar kecilnya pahala’kan hanya Allah yang tahu. Orang yang “kelihatan” luar biasa atau besar jasa dan pengorbanannya, itulah lantas diakui dan disebut sebagai pahlawan, seperti para pejuang yang dengan gigih tanpa pamrih merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari tangan penjajah.

Di Republik ini ada banyak macam pahlawan, ada pahlawan nasional, pahlawan revolusi, pahlawan ampera, dan pahlawan2 yang lain, yang dikenal atau tak dikenal, jasadnya terbaring di seluruh taman makam pahlawan dibumi pertiwi. Kepahlawanan mereka ditentukan oleh semangat dan jiwa pengabdian serta pengorbanan yang tulus demi kejayaan nusa dan bangsa. Istilah jawanya “sepi ing pamrih rame ing gawe”, bukan sebaliknya “sepi ing gawe rame ing pamrih” atau yang lebih dikenal sebagai “pahlawan kesiangan”. Pahlawan bukanlah profesi, bukan jabatan atau pangkat, tapi sikap, sifat dan nilai kejuangan dan pengabdian yang didasari oleh rasa ihlas dan tulus untuk kepentingan yang besar diluar kepentingan pribadi atau golongannya. Untuk kepentingan manusia dan kemanusian dalam arti luas dan luhur.

Yang menjadi persoalan saat ini apakah kita sudah mampu meneruskan cita2 atau paling tidak memberi penghormatan untuk jasa2 para pahlawan?. Dalam prakteknya di kehidupan berbangsa kita ada pahlawan yang diakui, mendapat SK serta mendapat tunjangan, diberi nama pahlawan nasional. Ada juga pahlawan yang hanya diakui saja tanpa mendapat santunan atau tunjangan, kurang diperhatikan kelangsungan hidupnya, seperti yang dialami oleh pengawal pribadi jenderal besar sudirman diTulungagung. Ada juga bahkan yang tidak mendapat SK apalagi tunjangan, dengan alasan hanya karena keluarga atau ahli warisnya tidak mendaftarkan yang bersangkutan sebagai pahlawan, sedangkan jelas2 yang bersangkutan adalah salah satu orang yang berjasa berjuang mati2an membela tanah air dari pendudukan penjajah asing.

Bagaimanakah mestinya menghormati para pahlawan pejuang kita?, apa seperti yang dilakukan digerbang masuk Kota Malang dari arah Surabaya; disitu ada monumen patung pahlawan, pada tgl 10 November dicat diperindah!?. Atau diadakan upacara bendera pada hari pahlawan? Atau kalau tidak, mengadakan konser panggung memperingati 10 November? Atau yang lain?.. Kalau masalah kelangsungan hidup mantan pejuang dan keluarganya, itu lebih pada tugas mereka yang ada disana/ yang mengaku para pemimpin bangsa. Tetapi untuk kita sebagai rakyat jelata yang tak bisa berbuat apa2, bagaimanapun berkewajiban meneruskan cita2 harapan para pahlawan pendahulu, pendiri Republik ini, untuk membangun dan memajukan bangsa tercinta Indonesia. sudahkah kita lakukan??...

Jumat, 09 November 2007

Seputar desain

Desain merupakan cabang dari seni rupa, seni rupa terapan. Ada istilah seni rupa murni dan sinirupa terapan, yang membedakan adalah: kalau seni rupa murni hanya menonjolkan aspek indah dan baik. Indah/bagus(estetis), secara kasat mata menarik untuk dilihat, komposisinya harminis dll. baik(etis) tidak bertentangan dengan norma2 yang berlaku di masyarakat. Biasanya seniman seni rupa murni ketika berkarya tidak memikirkan (gak ambil pusing) setelah karyanya jadi nanti apakah orang lain nanti tertarik atau tidak, yang penting dia sudah menuangkan ide imajinasi yang ada dalam pikirannya. Sedangkan seni rupa terapan selain memenuhi kedua aspek tersebut juga harus fungsional (aplikatif), bisa berfungsi sesuai dengan tujuan pembuatannya. Sebagai contoh pembuatan sebuah spanduk selain bagus indah menarik untuk dilihat juga harus bisa menyampaikan informasi yang diinginkan.

Sehingga desain dapat diartikan sebagai hasil rancangan atau proses rancangan unsur2 seni rupa dengan memadukan aspek teknologi, ilmu pengetahuan/informasi, berdasarkan prinsip dan azas seni rupa untuk menghasilkan komposisi yang indah, serta aplikatif dan fungsional.
Seni rupa:
+Seni rupa murni
-->Seni lukis
-->Seni patung
-->Seni ukir
-->Seni batik dll.
+Seni rupa terapan
-->Desain interior/eksterior
-->Desain produk
-->Desain komunikasi visual / grafis
-->Desain tekstil dll.

Kata indah atau bagus dalam desain itu relatif, tergantung juga pada aspek budaya dan masyarakat. Sebagai contoh perpaduan warna, warna2 cerah adalah yang ngetren saat ini dikalangan kita orang Indonesia, sedangkan perpaduan warna suram, seperti hijau tua dan merah gelap, adalah warna yang norak, warna yang “ndesoni”. Tetapi sebaliknya kalau didaerah seperti afrika apakah juga sama seperti kita? belum tentu, bahkan malah warna hijau tua dan merah gelap disana merupakan warna faforit, sebagainama terlihat pada warna2 bendera kebanyakan negara yang ada disana.

Dengan kata lain dalam desain juga dipengaruhi oleh; bentuk visual sebagai penyusun sebuah karya desain yang memiliki spesifikasi kataristik dan aspek psikologis tertentu yang timbul akibat beberapa faktor seperti:
-pengalaman masa lalu
-pendidikan
-insting
-budaya/norma
yang selanjutnya dikenal sebagai unsur estetik dalam desain...

Senin, 05 November 2007

November kelabu

Setiap datang bulan November aku slalu teringat kejadian 10 tahun silam, kejadian yang aku abadikan lewat coretan tinta di catatan harian. Kalla itu aku masih nyantri(ehm2..uhuk2.. :p), belajar ilmu agama di PP HM Putra Lirboyo Kediri, tepat tgl 27 November 1997 jam 15.00wib ada sebuah musibah angin kencang yang menimpa Lirboyo dan sekitarnya.

Angin kencang entah apa namanya yang jelas menyertai hujan sangat deras mampu memporak porandakan pepohonan disekitar tempat itu, antena2 televisi milik warga juga tak luput dari amukannya. kejadian paling parah adalah robohnya tembok balai desa Lirboyo di sebelah timur PP HM Putra, sedangkan di PP HM Putra sendiri, paling parah menimpa kamar M9-M10, 2kamar dilantai 2 berada diatas kantin, kebetulan adalah kamar yang aku tempati sama teman2 angkatan 95. Atap esbes yang selama 2thn melindungi kami dari panas matahari dan hujan, hilang tanpa bekas diterbangkan oleh angin yang berputar-putar dan mengerikan tersebut. Untungnya kejadian itu tidak menelan korban jiwa, hanya menyisakan trauma diantara beberapa teman yang memang saat itu masih kecil,usia2 SMP kls2.

Ada hal yang menarik yang tak luput dari pengamatanku adalah saksi bisu atas semuanya, yaitu jam dinding milik kamar M9 yang jatuh dari lantai 2 dan mati tepat pada jam 15.00wib. Itulah sekilas cerita tentang November kelabu masa kecilku. Tapi semua pasti ada hikmah terkandung didalamnya, seperti setelah kejadian itu kami(para korban) bisa menempati kamar baru, kamar yang sedianya dipersiapkan untuk penerimaan siswa baru, eh malah kami duluan yang menempatinya he2....